PJBL (Dr. Uus Toharudin, M.Pd)
Konvensional | PJBL |
Berpusat pada guru | Berpusat pada siswa |
Diarahkan oleh guru | Mandiri |
Dengarkan, hapalkan, ulangi | Temukan, terapkan, sajikan |
Kemandirian | Kolaborasi |
Keputusan diambil oleh guru | Keputusan diambil guru & murid |
Instruksi langsung | Strategi instruksional beragam |
Pelajaran singkat dan jawaban yang sudah ditentukan | Investigasi jangka panjang |
Berbasis: standar | Standar |
Penilaian: dilakukan saat ujian | terus-menerus |
Aktivitas berbasis sekolah | Terhubung dengan dunia nyata |
Menggunakan: quiz & ujian | Refleksi |
PBL | PJBL |
Merupakan suatu strategi instruksional yang digunakan untuk mengikutsertakan murid dalam tugas-tugas “dunia nyata” yang sesungguhnya | Mendukung siswa untuk mengerjakan proyek-proyek / permasalahan terbuka |
Suatu permasalahan yang spesifik & rumit disajikan oleh guru, kemudian siswa mengembangkan solusi dari masalah tersebut | Pembelajaran dilakukan dengan siswa sebagai pusatnya, dengan guru sebagai fasilitator |
PBL bisa jadi tidak melibatkan seluruh komponen dari suatu proyek | Para siswa biasanya bekerja dalam grup-grup yang kooperatif dalam jangka waktu yang lama, mencari banyak sumber informasi & membuat produk yang otentik |
Karakteristik Sebuah Proyek
- Peran-peran:
- Siswa berada di pusat, Guru sebagai fasilitator.
- Siswa bekerja sama dengan rekan-rekan, para ahli, & anggota masyarakat / komunitas lainnya.
- Siswa menjadi ahli.
- Struktur Proyek:
- Proyek sejalan dengan standar.
- 21st century skills are integral.
- Berbagai jenis penilaian digunakan untuk memberi informasi bagi siswa & guru.
- Pengalaman Belajar:
- Proyek melibatkan tugas / aktivitas dari waktu ke waktu.
- Proyek memiliki hubungan dengan dunia nyata
- Siswa mendemonstrasikan pengetahuan & keterampilan melalui produk & penampilan.
- Teknologi mendukung & meningkatkan kualitas pengalaman belajar.
- Contoh-contoh Proyek:
- Siswa SD belajar mengenai kesehatan, nutrisi & konsumerisme dengan menciptakan sebuah restoran yang menawarkan makanan yang sehat & menggugah selera. Mereka mengembangkan kampanye produknya sendiri dengan membuat iklan yang meyakinkan.
- Siswa mengembangkan kepakaran mengenai katak dengan menginvestigasi habitat katak & mengobservasi katak. Siswa kemudian membagikan pengetahuannya melalui sebuah busur informasi untuk pengunjung pameran amfibi.
- Siswa kelas MTK mempelajari tentang persamaan dengan mempelajari suatu bagian/aspek dari sepeda. Menggunakan hal-hal yang berhubungan dengan sepeda, seperti diameter roda & using bicycle – related relationships, such as wheel diameter and jarak sepeda meluncur, mereka menerapkan rumus MTK untuk menganalisa bagaimana sebuah sepeda bekerja. Mereka membagikan temuan tersebut.
Merancang Modul Pembelajaran pada Mobile Learning Berbasis Android (Subaryo)
- Posisi Mobile Learning
- M-learning: bagian dari e-learning yang fokus pada penggunaan perangkat/device yang mobile (notebook, tablet, smartphone, dll)
- Beberapa aplikasi untuk mendesain media / modul pembelajaran pada M-learning Berbasis Android:
- Adobe flash, MIT App Inventor, Android studio, smart apps creator, App yet, Andromo, dll.
- Features:
- Tidak butuh bahasa pemrograman
- Bisa diunduh di playstore
- Mendukung STEM
- Mendukung jenis file mp3, mp4, png / jpg / gif, dll
- Membuat Media Pembelajaran melalui Andromo:
- Persiapan:
- Tentukan KD / topik
- Siapkan isi materi pembelajaran
- Pengumpulan bahan teks grafis, animasi, audio & video
- Pembuatan:
- Penyusunan
- Publish (install Apk di smartphone)
- Uji coba:
- Uji coba
- Revisi produk akhir
- Persiapan:
Tinggalkan komentar